Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menangani Berbagai Dampak Stroke

 

Tips Menangani Berbagai Dampak Stroke

Serangan stroke menyebabkan berbagai dampak, dimana pasien tersebut tidak atau berkurang kemampuannya melakukan sesuatu. Stroke juga bisa merubah sifat dan prilakunya sehingga kadang membuat khawatir orang terdekat yang sehari-hari hidup bersama mereka.

Pembahasan kita kali ini adalah tentang tips sederhana menangani berbagai dampak yang ditimbulkan oleh stroke bagi penderitanya. Tips ini adalah tips yang umum, jika ada keluhan lain yang lebih spesifik, Anda bisa mengonsultasikannya kepada dokter, psikolog atau physioterapy dan tenaga medis lainnya yang berhubungan dengan stroke sesuai kapasitas mereka.

 

Tips Menangani Penderita yang Afasia (Gangguan Bicara)

Jika keluarga Anda mengalami afasia, ada beberapa tips yang berguna untuk orang yang Anda kasihi ini melakukan komunikasi dengan Anda dan orang lain. Tips ini diharapkan akan membantu Anda lebih mudah memahami apa yang ingin mereka ucapkan, tapi terkendala dengan keadaannya saat ini:

1.   Jangan meninggalkan penderita afasia, bantulah agar tidak merasa sendiri dan putus hubungan dengan masyarakat.

2.      Saat berkominikasi, ajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” atau dengan “Menundukkan kepala” atau “Menggelengkan kepala.” Kadangkala, penderita stroke masih bingung. Coba gunakan selembar kertas dan tuliskan “Ya”, “Tidak” dan “Tidak tahu”. Mintalah penderita stroke untuk menunjuk salah satu.

3.   Bicaralah dengan nada dan intonasi yang natural. Jangan berteriak atau bicara terlalu cepat dan berikan waktu pada penderita afasia untuk mengerti apa yang Anda katakan.

4.    Gunakan semua jenis komunikasi untuk membantu memperjelas apa yang Anda katakan, seperti bahasa tubuh, dengan gambar, atau tulisan atau menunjuk benda-benda yang Anda maksudkan dalam pembicaraan.

5.      Jika bicara dengan pasien afasia, matikan semua sumber suara yang dapat mengganggu, seperti TV atau radio.

6.      Bicara dengan jelas dan langsung.

7.      Pada tahap awal pemulihan, saat memberikan pilihan pada penderita stroke, batasi pilihan hanya 2 opsi jawaban saja. Misalnya, tanyakan, “Kamu mau minum teh atau kopi?” Cobalah tulis opsi jawaban itu. Jika penderita stroke dengan afasia mengalami kesulitan untuk membaca, gunakan gambar di samping tulisan tersebut.

8.      Satu yang harus diingat, dan keluarga Anda ingat, bahwa afasia adalah gangguan berbahasa, bukan intelektual. Penderita stroke dengan afasia tidak berarti bodoh atau tidak mengerti sesuatu.

9. Jangan menyela pembicaraannya. Perhatikan kapan dia berhenti bicara atau saat mencari pertolongan. Sebelum memberikan pertolongan, tanyakan apakah ia membutuhkan pertolongan Anda.

10.  Jika kesulitan memikirkan kata, tanyakan bagaimana ejaannya. Tulislah huruf pertamanya.

 

Tips Menangani Penderita yang Kesulitan Makan

Berikut ini beberapa tips jika yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang yang Anda cintai mengatasi kesulitan menelan atau makannya di sebabkan stroke yang ia derita:

1.   Saat makan mintalah kepada pasien untuk duduk di kursi, jika tidak memungkinkan duduk di tempat tidurnya.

2.      Lebih baik menggunakan sendok teh daripada sendok makan

3.      Minta dia untuk mengunyah menggunakan mulut sisi yang kuat

4.      Mintalah untuk mengunyah dengan sempurna tiap suap makanan sebelum menelannya

5.      Bersihkan mulutnya setiap kali suapan, sebelum memulai suapan berikutnya.

6.      Jangan bicara/ bercakap-cakap dengannya saat makan

7.      Jika makanannya keluar dari mulut yang lemah, bersihkan mukanya dengan tissu atau lap.

8.   Hindari gangguan suara saat makan. Matikan TV atau radio. Hindari kebisingan, jangan biarkan beberapa orang ngobrol disekitar pasien saat makan.

9.      Setelah selesai makan, ambil makanan yang tersisa di mulut dengan jari Anda, gunakan kaca kecil untuk melihat apakan ada makanan yang tersisa di mulutnya.

10.  Minta padanya untuk menyikat giginya dan berkumur sampai bersih setiap setelah makan. Jika ia tidak mampu melakukannya, bantulah.

 

Catatan:

Sebisa mungkin pasien pasca stroke dilatih untuk melakukan aktivitas semandiri mungkin, namun dalam keadaan tertentu memang membutuhkan banyak bantuan. Berikut ini adalah gambar bagaimana memposisikan pasien saat mereka makan.

 

Tips Menangani Penderita yang Kesulitan BAB dan BAK

1.      Untuk membantu mengontrol buang air kecil, cobalah untuk ke kamar mandi secara berkala (tiap 2 jam)

2.      Jangan banyak minum sebelum tidur.

3.      Siapkan pispot di dekat tempat tidur pasien

4.      Nyalakan lampu di kamar tidur pasien

5.      Anda bisa menggunakan underpad/ perlak khusus untuk penyerap urin pasien

6.   Jika Anda mempunyai gangguan/ kesulitan BAB, konsultasikan dengan ahli gizi. Mungkin Anda membututuhkan program diet tinggi serat.

7.   Beberapa jenis obat yang Anda konsumsi mungkin dapat mempengaruhi BAB. Tanyakan kepada dokter atau apoteker.

8.      Ada beberapa orang yang mencoba untuk mengurangi minum untuk mencegah ngompol. Ini bukan ide yang bagus. Kabanyakan orang dewasa membutuhkan 6 hingga 8 gelas per hari.

 

Tips Menangani Penderita dengan Gangguan Kulit

Kulit adalah bagian tubuh terluas. Pasien paska stroke sering mengalami gangguan pada kulitnya, biasanya berupa luka, melepuh atau terkelupas.  Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk merewat kulit mereka:

1.      Sebagai keluarga yang merawat pasien, Anda harus rutin memeriksa kulitnya setiap hari. Terutama daerah yang tulangnya menonjol seperti siku, pinggang, tumit dan mata kaki. Bila lecet, melepuh atau kemerahan hubungi perawat untuk merawat lukanya agar tidak memburuk.

2.      Mandi atau bersihkan badan  dengan sabun yang lembut.

3.      Jangan men-scrub kulit. Bersihkan semua sisa sabun, hal ini dapat menimbulkan iritasi kulit.

4.      Jika kulit pasien kering, gunakan lotion pelembab.

5.      Jaga kulit agar tidak lembab terutama oleh cairan urin dan keringat.  

6.      Atur posisi tubuh saat duduk atau berbaring untuk menghindari gesekan yang dapat mengakibatkan lecet. Anda bisa berkonsultasi dengan perawat atau fisioterapis bagaimana cara mengatur posisi pasien yang baik.

7.      Jangan duduk atau tidur dalam satu posisi dalam waktu lama. Rubah posisi pasien secara berkala.

8.      Jika keadaan pasien mengharuskan untuk berbaring dalam waktu lama, Anda bisa membantunya dengan menggunakan bantal air untuk mengurangi tekanan, Anda bisa meletakkan bantal air di bawah tumit pasien.

9.      Pastikan pasien mengonsumsi makanan yang sehat dan cukup minum air.

10.  Kasur udara, bantalan siku atau bantalan duduk kursi roda dapat pasien gunakan. Namun untuk lebih aman dan baiknya silahkan konsultasikan dengan perawat atau fisioterapis bagaimana pemakaiannya yang benar.

 

Tips Menangani Penderita yang Kelelahan

1.      Pastikan pasien makan mengkonsumsi makanan sehat yang dapat memberikan energi cukup bagi tubuhnya. Untuk masalah ini Anda bisa konsultasi dengan ahli gizi.

2.      Berilah pasien minum cukup air

3.      Buatlah jadwal harian, buatlah daftar prioritas aktivitas. Jika pasien merasa lelah, lakukan aktivitas yang prioritasnya tinggi. Jika pasien merasa sangat bugar lakukan aktivitas lain.

4.      Jika memungkinkan mintalah pasien untuk istirahat secukupnya apabila telah merasa lelah

5.      Jika pasien banyak beraktivitas sepanjang hari, gunakan malam hari untuk banyak beristirahat.

6.      Mintalah pasien untuk menyimpan energi dengan istirahat yang cukup menjelang sesi fisioterapi dan istirahat cukup setelah ia banyak mengeluarkan energi saat terapi.

7.      Tentukan jam tidur dan jam bangun pasien. Usahakan untuk tidur dan bangun sesuai jadwal.

8.      Berusahalah untuk melakukan aktivitas fisik sebisa mungkin. Anda bisa bertanya kepada dokter atau fisioterapis tentang berapa lama aktivitas fisik yang tepat untuk kondisi pasien.

9.      Lakukan sesuatu yang menyenangkan bagi pasien dan dapat dinikmatinya setiap hari.

10.  Beritahukan pada pasien harus tau kapan saatnya minta bantuan orang lain. Ingat, tidak semua aktivitas pasien dapat dilakukan sendiri.

 


Tips Menangani Berbagai Dampak Stroke

Tips Merawat Pergelangan Tangan dan Jari-jari Pasien

Stroke dapat menyebabkan sensasi dan gerakan tangan terganggu. Karena tangan pasien kurang atau bahkan tidak digerakkan (digunakan) untuk beraktivitas, cairan akan menumpuk. Hal ini menyebabkan bengkak dan dapat menimbulkan nyeri. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat mengikuti tips berikut ini:

1.     Mintalah pada pasien saat duduk untuk memposisikan tangannya di depan badan, meleletakkan tangan di atas meja  dan ganjal dengan bantal. Membuka jari-jari tangan dan menyangga pergelangan tangan sehingga mendongak ke atas.

2.        Mintalah pasien untuk mencoba menggunakan tangan yang sehat untuk membuka jari-jari tangan yang lemah dengan pelan dan hati-hati, dan meletakkan di atas bantal.

3.  Jika tangannya sangat spastik (kaku) jangan memaksa untuk membukanya, hal ini akan menimbulkan nyeri. Mintalah kembali untuk coba mendorong bahu ke depan dan gosok punggung tangan ke atas dengan pelan dan lembut. Hal ini akan membantu untuk membuka jari-jari lebih mudah.

4.     Jangan membolehkan pasien meremas/ menggenggam bola. Ini adalah kebiasaan yang populer di masyarakat, namun menggenggam bola akan membuat tangan dan jari-jari menutup dan kaku dalam posisi ini.

5.      Lebih baik Anda ikuti bagaimana instruksi fisioterapis bagaimana cara menggerakkan tangan untuk mencegah bengkak dan nyeri.

6.      Kadangkala kompres hangat dapat membantu mengurangi kekakuan, namun perlu hati-hati, karena bila pasien mempunyai gangguan sensasi, ia tidak bisa merasakan suhu dengan tepat. 

 

Tips Menangani Penderita yang Mengalami Gangguan Memori

1.      Kunsultasikan dengan dokter syaraf kepercayaan keluarga Anda. Dalam beberapa kasus, gangguan memori dapat diatasi dengan obat-obatan.   

2. Mintalah pasien untuk melakukan aktivitas fisik semaksimal mungkin semampunya, makan makanan yang bergizi dan cukup minum air. Otak akan bekerja dengan baik apabila kondisi tubuh pasien baik. 

3.    Mintalah pasien untuk meletakkan barang-barang penting yang pasien gunakan setiap hari di tempat definitif. Misalnya gantungan kunci di dekat pintu, kacamata di meja kamar, obat di laci rak kamar. Setelah menggunakan barang tersebut, sesegera mungkin kembalikan ke tempatnya. Bila hal tersebut pasien lakukan dengan rutin dapat membantu untuk mengingat.

4.    Mintalah pasien untuk menulis daftar rencana aktivitas/ tugas yang harus dilakukannya. Setelah melaksanakannya minta ia untuk memberi tanda silang sebagai tanda telah selesai pasien kerjakan. Minta juga ia untuk menulis dalam daftar tersebut hal-hal penting yang harus diingatnya, seperti: jadwal minum obat, jadwal latihan gerak, atau nomor telepon penting. Tempatkan di tempat yang mudah terlihat seperti di dinding kamar dan ruangan TV, di pintu kulkas, di almari , di dekat telepon.

5.     Alarm jam atau gadget bisa pasien gunakan untuk membantu mengingatkan aktivitas/ tugas yang harus ia lakukan seperti minum obat.  

6.    Carilah sesuatu yang dapat membantunya mengingat. Misalnya, letakkan gambar sikat gigi di kamar mandi untuk mengingatkan ia untuk menyikat giginya.

7.      Agar pasien bisa mengingat isi pembicaraan dengan orang lain, mintalah ia untuk mendengar dengan seksama apa yang dikatakan, berusaha untuk rileks, matikan segala sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasi seperti tv atau radio. Jika ada hal-hal penting yang dibicarakan dan pasien takut lupa, minta ia untuk mencatatnya.

8.      Melihat berita di televisi atau membaca surat kabar/ koran akan membantu pasien aware dengan apa yang terjadi di lingkungan Anda. Hal ini juga membantunya mengingat sesuatu.

9.      Mintalah pada pasien untuk berlatih untuk menajamkan memori setiap hari. Misalnya mengingat nama-nama  orang dari album photo, mengingat apa saja yang ia makan hari ini, ulangi untuk mengingatnya beberapa jam kemudian.

 

Tips Menangani Penderita yang Mengalami Gangguan Emosi

1.      Dapatkan informasi tentang stroke dan sharingkan dengan keluarga Anda. Pengetahuan tentang stroke dan efeknya akan membantu pasien memahami kondisinya.

2.      Mintalah kepada pasien untuk berbagi dengan sesama penderita stroke. Jika di daerah Anda ada klub stroke Anda bisa minta ia berbagi dengan mereka. Usahakan pasien mendapatkan tips dan pengalaman penting dari sesama penderita stroke bagaimana cara mengontrol emosi. Ini juga bermanfaat untuk membuat pasien tidak “merasa sendiri”.

3.      Mendekatkan diri pada Allah adalah cara yang paling efektif untuk mencegah depresi. Anda dapat meminta bantuan ustadz atau pemuka agama lainnya untuk membimbing pasien memahami Tuhan dan agamanya.

4.      Mintalah kepada pasien untuk tetap berhubungan sosial seperti sedia kala. Jangan meninggalkan hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sahabat-sahabatnya. Pasien bisa minta bantuan Anda atau anggota keluarga lainnya untuk bertemu sahabat-sahabatnya. Mintalah mereka untuk mengunjunginya. Atau pasien juga bisa tetap berhubungan dengan mereka melalui telepon.

5.      Mungkin ada aktivitas yang dulu rutin pasien kerjakan sekarang tidak bisa dikerjakannya, seperti mengantar anak sekolah atau memasak. Beri nasehat agar ia jangan berkecil hati, merasa tak berguna, lalu mengucilkan diri dari keluarga. Katakan padanya bahwa cinta dan kasih sayangnya sangat penting untuk mereka.

6.     Mintalah kepada pasien untuk membuat target. Melakukan pekerjaan sederhana namun sesuai target dapat membuatnya merasa memiliki harapan. Jika ia dapat memenuhi target-target yang ia buat sendiri, maka ia akan merasa bahagia dan kepercayaan dirinya meningkat. Hal-hal berikut ini mungkin dapat membantu dalam pembuatan targetnya:

a.    Mintalah kepadanya untuk membuat target yang mudah dicapai. Target yang terlalu tinggi akan membuatnya menjadi frustasi karena sulit mencapainya. Mulai dengan target yang sederhana. Jika perlu lakukan evaluasi ulang target yang ia buat secara berkala. Tenaga kesehatan di masa pemulihan bisa membantunya menetapkan target yang realistis.

b. Mintalah kepada pasien untuk membagi target jangka panjang dan target jangka pendek. Misalnya, jika ia mengalami kelemahan satu sisi tubuh dan menetapkan target jangka panjang bisa berjalan, maka buatlah target jangka pendeknya seperti: bisa mengangkat pantat saat duduk, bisa berdiri, bisa melangkahkan satu kaki dan seterusnya.

   Mintalah kepadanya untuk fokus pada target-target jangka pendek tersebut. Ingat ! jangan membandingkan perkembangannya dengan penderita sroke yang lain. Sesuatu yang kelihatan sulit baginya mungkin mudah untuk penderita stroke lain, atau sebaliknya.

c.    Mintalah kepada pasien untuk menulis di buku harian stroke. Minta ia untuk membuat catatan prestasinya! Catatan perkembangannya akan membuat ia bisa melihat betapa dirinya telah menorehkan banyak prestasi dan mencapai banyak target. Suatu saat ketika ia merasa sedih dengan keadaannya, Anda bisa menunjukkan buku ini padanya supaya ia melihat bahwa dirinya telah banyak mengalami perubahan kini. Buku harian stroke dapat menjaga pasien untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.

 

Tips Penderita Stroke Melakukan Hubungan Pasutri

Melakukan hubungan seksual adalah kebutuhan normal manusia untuk memperoleh ketenangan. ini adalah aktivitas rutin yang tidak bisa dikesampingkan. Namun harus diakui bahwa stroke kadangkala dapat mengganggu aktivitas seksual pasien karena keterbatasan bergerak penderita yang belum pulih.

Untuk mengatasi masalah ini maka diberikan tips-tips yang harus diperhatikan oleh para penderita stroke jika ingin berhubungan pasutri dengan aman. Berikut ini adalah tips-tips yang dianjurkan yang bisa pasien lakukan dengan pasangannya.

Alangkah baiknya juga jika yang menyampaikan hal ini adalah langsung pasangannya, atau Anda sebagai perawat di depan pasien dan pasangannya, sehingga pasien bisa dengan mudah memahaminya, tanpa ada rasa canggung, jika yang menyempaikannya bukan pasangannya.

Berikut tips-tips yang bisa disampaikan kepada pasien berkaitan dengan hubungan pasutri yang ia butuhkan:

1.      Jangan berfikir bahwa Anda harus melakukan hubungan seksual untuk menunjukkan cinta kepada pasangan Anda. Membelai, menyentuh, memeluk juga merupakan ekspresi cinta Anda. Perhatian dan pengertian satu sama lain adalah penting.

2.      Berusahalah tampil bersih dan rapi dengan membersihkan diri sebisa mungkin seperti sikat gigi, mencukur kumis, dan menyisir rambut.

3.      Jadwalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual. Pilihlah waktu saat Anda berdua sedang santai dan kemungkinan tidak ada yang mengganggu. Berilah waktu yang cukup, sehingga jika respons seksual Anda lambat, Anda punya banyak waktu untuk berhubungan.

4.      Aktivitas seksual memang dapat meningkatkan tekanan darah, tapi tidak lebih dari berjalan naik tangga. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa minta saran dokter Anda.

5.      Cobalah Anda berdua untuk rileks sebelum memulai. Contoh, saling memijit, mendengarkan musik yang lembut.

6.      Beberapa pasangan bisa menikmati suasana dengan ngobrol tentang buku atau film. Katakan kepada pasangan Anda jika Anda membutuhkan bantuan.

7.      Cobalah beberapa cara baru untuk melakukan hubungan seksual jika Anda mengalami hemiplegia (kelemahan salah satu sisi tubuh) atau gangguan sensasi. Tidak selalu mudah memang. Tapi penting untuk menemukan cara melakukan hubungan senyaman mungkin.

8.      Gunakan pelumas khusus vagina jika vagina Anda kering. Jangan gunakan sembarang cream, karena dapat menimbulkan infeksi.

9.      Kosongkan dahulu kandung kencing Anda dengan BAK 2 jam sebelum melakukan hubungan seksual.

10.  Beberapa obat yang diresepkan dokter untuk pasien paska stroke, seperti obat penurun tekanan darah atau anti depresan dapat menimbulkan efek terhadap kemampuan seksual. Konsultasikan dengan dokter Anda. Jangan berhenti minum obat sebelum konsultasai dengan dokter Anda.

11.   Hindari obat-obatan alternatif/ herbal penambah stamina seksual – tanpa konsultasi dengan dokter, banyak obat alternatif/ herbal yang menimbulkan efek yang membahayakan apabila diminum bersamaan dengan obat kimia.

 

Posting Komentar untuk "Tips Menangani Berbagai Dampak Stroke"