Membantu Penderita Stroke Melakukan Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas
rutin sehari-hari seperti mandi, menggosok gigi, mengenakan pakaian, atau
mencukur kumis adalah aktivitas yang setiap orang melakukannya. Namun setelah
terkena stroke, tentu saja aktivitas ini sangat sulit mereka lakukan sendiri.
Karena itulah dalam bahasan ini kita akan mempelajari bagaimana cara membantu
penderita stroke melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
Sebelumya
kita harus mengetahui bahwa ada beberapa sebab yang mempengaruhi kemampuan
pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Diantara banyak sebab itu ini
adalah penyebab umum yang biasa mereka derita:
•
Kelumpuhan (kelemahan) tangan atau kaki
•
Hilangnya kemampuan untuk menggenggam
•
Hilangnya ketrampilan tangan dan jari
•
Gangguan sensasi pada tangan yang lemah
•
Neglect (hilangnya awareness pada
sisi tubuh yang lemah)
•
Kesulitan merencanakan aktifitas
Membantu
pasien melakukan aktifitas sehari-hari artinya membiarkan pasien melakukan
aktivitas sehari-hari semampunya. Jika mereka mengalami kesulitan baru kita
bantu. Bantuan Anda hanya untuk mencegah pasien berusaha terlalu kuat,
kelelahan, dan frustasi saat melakukan aktifitas sehari-hari.
1.
Tentukan aktivitas yang akan dilakukan
2.
Siapkan peralatan yang akan digunakan
3. Jika memungkinkan bantulah pasien
menggunakan bagian tubuh yang lemah (misalnya tangan yang lemah untuk mengelap
wajah) hal ini berguna untuk menstimulasi otaknya.
4. Tentukan aktivitas dan bagaimana
melakukannya. Misalnya jika akan membersihkan gigi, beritahu pasien bagaimana
cara menggosok gigi dengan jelas dan singkat. Arahkan dengan tangan anda
bagaimana melakukannya. Letakkan tangan anda diatas tangan pasien untuk
mengarahkannya.
5. Anda
harus tahu aktivitas apa yang bisa dilakukan, yang tidak bisa dilakukan dan
yang memerlukan bantuan minimal. Sehingga anda tau apa yang harus anda lakukan
untuk menolong pasien.
6. Berilah semangat dan penghargaan setiap
bisa melakukan aktifita atau ada kemajuan aktifitas. Meskipun itu tidak
selesai. Misalkan dibandingkan dengan kemarin saat menyikat gigi sekarang bisa
menggerakkan tangan ke atas dan kebawah meskipun belum bisa menggenggam dan
membuka pasta gigi atau mencuci sikat gigi. Tapi pujilah dia dan berilah
penghargaan bahwa sekarang ia bisa menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah
untuk menggosok gigi.
Berikut
beberapa aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pasien yang Anda bisa
membantunya, jika ia merasa kesulitan melakukannya.
Berdandan
Berdandan disini terdiri dari
beberapa aktivitas antara lain:
- Mencuci
muka
- Menggosok
gigi
- Mengenakan
bedak dan lipstik
- Mencukur
kumis
- Menyisir
Rambut
- Memotong
kuku
Anda bisa membantu pasien untuk
melakukan hal tersebut dalam posisi duduk di kursi stabil atau di kursi roda.
Jika pasien memungkinkan untuk berdiri,
pastikan mendapatkan pegangan yang stabil. Sangga tangan yang lemah.
Namun jika memungkinkan menggunakan tangan yang lemah bantulah untuk
menggunakan tangan yang lemah, itu lebih baik untuk merangsang otak belajar
bergerak dan aktifitas.
Belajar membersihkan
muka dengan tangan yang lemah dibantu oleh keluarga
Ke Toilet
Ke
toilet adalah aktifitas personal dan privat. Penderita stroke yang anda rawat,
meskipun keluarga Anda sendiri, mungkin tetap ingin menjaga privasinya walaupun
ia membutuhkan bantuan untuk ke toilet. Bagaimanapun Anda harus memperhatikan
harga diri dan privasi pasien. Misalnya menghargai keingainan pasien bila
menginginkan pintu toilet ditutup.
Sebelum mulai, pastikan keadaan toilet layak untuk pasein anda menuju ke sana. Pastikan peralatan yang dibutuhkan telah tersedia dan siap digunakan sebelum menolong pasien menuju toilet. Closset duduk jauh lebih mudah digunakan dibandingkan dengann closset jongkok. Jika toilet anda tidak memungkinkan atau tidak aman untuk penderita stroke, anda bisa menggunakan toilet portable. Pastikan lantai toilet tidak licin.
Anda
bisa membantu pasien seorang sendiri atau minta bantuan 1 orang, jika Anda
merasa tidak bisa melakukannya sendirian. Jika anda sendirian yang harus Anda
lakukan adalah:
- Bantu pasien untuk berdiri dari
kursi roda
- Bantu pasien memutar tubuhnya
membelakangi closset menggunakan
kaki yang sehat,
- Bantu pasien menurunkan celana.
- Bantu pasien duduk di closset. Duduk
dengan kaki menginjak lantai akan membantu stabilitas pasien saat duduk di
closset.
Jika
Anda minta bantuan 1 orang untuk membantu anda, maka yang bisa Anda berdua
lakukan adalah:
- Penolong di depan: Bantu pasien
berdiri dari kursi roda dan menjaga berdiri beberapa saat.
- Penolong di belakang: Ambil kursi
roda dan mengantinya dengan toilet portable lalu menurunkan celana pasien
- Penolong di depan dan belakang
membantu pasien duduk di toilet portable.
- Jika sudah selesai, penolong di
depan membantu pasien untuk berdiri
- Penolong dibelakang membantu pasien
membersihkan diri, mengenakan celana, kemudian mengambil toilet portable
dan menggantinya dengan kursi roda
- Kedua penolong membantu pasien
duduk di kursi roda.
- Bantu pasien mencuci tangan.
Pasien
stroke yang tidak bisa mempertahankan posisi duduk akan kesulitan untuk Buang
Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB) di toilet biasa ataupun toilet
portable. Pasien bisa menggunakan pispot di tempat tidur. Bantu pasien untuk
miring ke sisi tubuh yang sakit, lalu pasang pispot. Jangan lupa jaga bahu yang
sakit.
Mandi
Mandi dengan duduk di kursi lebih
nyaman bagi pasien stroke. Karena itu jika memang ia meminta untuk mandi dengan
posisi duduk, dudukkan pasien dengan bagian tubuh yang sehat dekat dengan bak
mandi. Jika bak mandi terlalu tinggi sehingga pasien tidak bisa meraih air
dalam posisi duduk. Sebaiknya menggunakan ember bayi. Mungkin juga dengan
menggunakan shower akan lebih memudah pasien untuk mandi.
Sebelumnya jangan lupa untuk letakkan
peralatan mandi seperti sabun, shampoo atau sikat gigi di dekat pasien yang
mudah dijangkau.
Anda bisa memasang rail bar di
kamar mandi, untuk membantu pasien pegangan. Jika anda kesulitan mintalah
bantuan okupasional terapis atau fisioterapis untuk mensetting kamar mandi. Pastikan
untuk mengecek suhu air yang akan digunakan untuk mandi.
Mengenakan
Pakaian
Mengenakan dan melepas pakaian
adalah aktivitas yang setiap hari kita lakukan. Selain untuk kesopananan dan
menutup aurat, pakaian adalah bentuk ekspresi bagi orang yang mengenakannya.
Biarkan pasien memilih warna baju dan model pakaian yang akan dikenakannya.
Jangan mengaturnya dan menganggap pasien seperti anak kecil, biarkan dia
berekpresi sejauh baju yang dipilihnya wajar dipakai saat itu.
Yang perlu diperhatikana adalah pasien
harus bisa duduk di kursi dengan stabil untuk bisa menggunakan baju sendiri.
Jika tidak mampu mengenakan baju sendiri, Anda bisa membantunya. Namun Anda
harus ingat bahwa bantuan Anda bertujuan untuk membuat pasien mandiri.
Mengenakan baju dari sisi yang
sehat lebih mudah dibandingkan dengan mengenakan baju dari sisi yang lemah.
Kaos yang longgar atau kemeja dengan bukaan depan lebih mudah dikenakan saat
satu tangan mengalami kelemahan. Anda juga bisa memodifikasi pakaian seperti
mengganti kancing baju dengan rekatan, atau mengganti hak celana dengan elastis
agar lebih mudah.
Gambar dibawah ini dapat anda
gunakan sebagai panduan cara mengenakan baju bagi penderita stroke





Posting Komentar untuk " Membantu Penderita Stroke Melakukan Aktivitas Sehari-hari"