Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akibat Stroke Secara Umum. Apa Saja ?

Akibat Stroke Secara Umum


Stroke dapat mengakibatkan perubahan-perubahan pada penderitanya. Perubahan akibat dari stroke ini beragam. Perubahan-perubahan negatif akibat stroke ini kemudian kita namakan dengan dampak dari stroke. 

Bahkan karena banyak dan beragamnya akibat yang ditimbulkan oleh stroke ini, maka penyakit stroke bisa dikatakan sebagai penyakit yang unik. 

Dampak yang diakibatkan oleh stroke sangat tergantung pada  tipe stroke, area otak yang mengalami kerusakan, seberapa luas kerusakan yang terjadi dan seberapa parah kerusakan tersebut di otak.

Yang harus kita pahami adalah dari sekian banyaknya penderita stroke yang ada di seluruh dunia, tidak ada dua orang penderita stroke dengan problem yang sama. Dari seribu bahkan sejuta pasien stroke maka ditemukan seribu atau sejuta problem yang berbeda.

Jika seseorang menderita stroke, mungkin akan mengalami satu, dua atau beberapa hal seperti di bawah ini :

Dampak Fisik

Perubahan fisik merupakan akibat stroke yang paling banyak dijumpai. Anda mungkin bisa mengalami kelemahan, kelumpuhan, kekakuan juga gangguan sensasi yang biasanya terjadi pada satu sisi tubuh. Perubahan fisik akibat stroke dapat mengakibatkan kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuh Anda, sehingga hari-hari anda menjadi penuh perjuangan.

Dampak fisik yang terjadi pada penderita stroke antara lain sebagai berikut:

1.      Kelemahan atau Kelumpuhan

Kelemahan otot lengan, kaki serta wajah merupakan akibat dari stroke yang paling sering dijumpai. Ini biasanya terjadi pada satu sisi bagian tubuh. Kelemahan tubuh salah satu sisi disebut dengan hemiplegia, yang terjadi pada sekitar 80% penderita stroke.

Kelemahan otot terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol gerakan tubuh. Kerusakan pada otak sisi kiri akan mengakibatkan kelemahan tubuh sisi kanan dan sebaliknya. Kelemahan otot dapat bervariasi dari kelemahan ringan hingga sama sekali tidak bisa digerakkan, tergantung dari parahnya kerusakan pada otak akibat stroke.

 

2.      Spastisitas atau Kekakuan otot

Selain mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan, stroke juga menyebabkan ketegangan otot. Normalnya otak dapat mengatur kapan otot harus ditegangkan dan kapan harus rileks untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Kerusakan pada area pengontrol gerak di otak akibat stroke menyebabkan otak tidak mampu mengatur itu. Ketegangan otot menjadi tidak terkontrol dan cenderung meningkat. Ketegangan dan kekakuan, ini disebut spastisitas. Hal ini dapat membuat lengan, tangan dan kaki susah untuk digerakkan dan dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak  nyaman. Kadangkala kerusakan pada area kontrol gerak di otak menimbulkan klonus, bagian tubuh anda seperti  bergetar diluar kesadaran, biasanya terjadi pada tungkai.

 

3.      Gangguan koordinasi

Gangguan koordinasi bisa diakibatkan karena kelemahan otot, bisa pula karena stroke di daerah cerebelum sebagai pusat koordinasi seluruh gerakan. Gangguan koordinasi dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas tertentu, misalnya menunjuk satu titik tertentu, atau mengepaskan sendok ke mulut ketika makan sehingga makanan menjadi tercecer.

 

Dampak Sensoris

1.      Berkurangnya rasa raba

Gangguan rasa raba dapat berupa kurang sensitif dalam merasakan sentuhan (hipoastesia) atau bisa juga menjadi terlalu sensitif (hiperastesia). Gangguan sensasi juga bisa berupa rasa baal, kesemutan atau rasa seperti terbakar.

 

2.      Tidak aware terhadap bagian tubuh.

Penderita stroke bisa mengalami neglected, yaitu lupa atau tidak aware terhadap bagian tubuh yang lumpuh. Saat memejamkan mata, pasien tidak bisa merasakan bagaimana posisi lengan siku, lutut atau kakinya ini dinamakan dengan gangguan propioceptive

Pasien juga bisa lupa atau tidak aware atau abai terhadap salah satu sisi bagian tubuh yang mengalami kelemahan ini dinamakan neglected, pasien stroke sisi kanan lupa bahwa ia punya bagian tubuh sisi kanan, neglect juga dapat berpengaruh terhadap penglihatan, dimana pasien akan cenderung melihat sisi bagian yang sehat dan melupakan sisi yang lemah.

 

3.      Gangguan Penglihatan

Stroke dapat mempengaruhi penglihatan dan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya. Stroke dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak yang mengatur penglihatan, bisa jadi mata anda normal. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda apakah perlu untuk melakukan pemeriksaan mata.

 

4.      Nyeri

Nyeri setelah stroke dapat diakibatkan oleh beberapa sebab. Kurang gerak, kelemahan otot atau kekakuan otot dapat mengakibatkan nyeri. Bagian tubuh yang sering mengalami nyeri adalah bahu, biasanya disebabkan oleh subluxatio (sendi tidak berada pada posisi yang seharusnya karena otot yang menjaga agar sendi bahu tetap pada tempatnya mengalami kelemahan). 

Sebagian kecil pasien stroke mengalami central post stroke pain (CPSP) hal ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan setelah stroke, biasanya nyeri ini berhubungan dengan berkurangnya rasa raba, kesemutan, atau baal.

 

Dampak pada Kemampuan Intelektual dan Daya Pikir

Gangguan intektual dan kemampuan berfikir bisa terjadi setelah stroke. Pasien bisa mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu. Bisa pula kesulitan dalam merencanakan aktivitas tertentu dan mengambil keputusan.

Konsentrasi bisa terganggu karena efek langsung dari kerusakan otak akibat stroke atau karena kelelahan. Kesulitan dalam beraktifitas dapat menyebabkan kelelahan dan mengganggu konsentrasi.Gangguan daya ingat juga sering terjadi pada pasien paska stroke, terutama memori jangka pendek.

 

Dampak Kemampuan Komunikasi

Ada beberapa jenis gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke diantaranya:

1.      Diasarthria (gangguan bicara)

Gangguan bicara bisa diakibatkan oleh kelemahan otot sekitar mulut, wajah, lidah dan pita suara yang mengakibatkan suara menjadi tidak jelas, seperti serak, bahkan sangat pelan. Pada diasarthria ringan mungkin hanya terjadi bila pasien mengalami kelelahan, namun pada disarthria berat suara anda bisa tidak terdengar sama sekali dan susah dipahami.

 

2.      Aphasia (gangguan bahasa)

Aphasia adalah gangguan komunikasi yang disebabkan karena gangguan bahasa. Hal ini bisa terjadi karena area otak yang mengatur bicara dan bahasa mengalami kerusakan. Afasia tidak mempengaruhi intelektual. 

Intelektual mereka bagus meskipun pembicaraan mereka campur aduk dan tidak bisa dipahami. Aphasia mengakibatkan gangguan bicara, seperti memilih kata-kata, kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, kesulitan menulis dan menghitung, kesulitan untuk bicara dengan kata-kata yang panjang dan kata yang jarang digunakan.

 

 

Gangguan Menelan

Pasca stroke, seorang penderita bisa mengalami gangguan menelan. Pada kondisi ini menelan benda cair seperti minun lebih sulit daripada menelan benda padat. Kesulitan menelan ini bisa mengakibatkan, tersedak atau batuk.

Jika mengalami keadaan ini biasanya pasien akan dipasang sonde atau NGT (Naso Gastric Tube) yaitu selang yang dimasukkan melalui hidung menuju lambung untuk memasukkan makan ke lambung untuk mencegah tersedak. Setelah kondisi semakin membaik pasien akan dilatih menelan secara bertahap.

 

Gangguan Emosi

Stroke dapat mengakibatkan gangguan emosi. Pasien sulit mengontrol emosinya. Kondisi ini bisa disebabkaan oleh kerusakan otak akibat stroke. Hal ini mengakibatkan:

  1. Perubahan mood yang cepat. Mungkin bisa kita temui pasien menangis tanpa sebab, lalu tiba-tiba berhenti kemudian tertawa terbahak-bahak.
  2. Tertawa atau menangis tapi tidak sesuai dengan mood atau suasana hati. Penderita stroke tertawa saat kondisi sedih dan sebaliknya penderita stroke menangis saat suasana hati bergembira.
  3. Tertawa atau menangis lebih lama dari biasanya.

 

Gangguan emosi bisa pula karena reaksi normal terhadap perubahan keadaan diri setelah stroke. Seperti merasa sedih, merasa tidak ada yang memperhatikan, merasa tak berguna, menjadi tertutup, frustasi dan mudah marah. Keadaan ini juga bisa menyebabkan terjadinya perubahan nafsu makan dan jadwal tidur.

 

Gangguan Buang Air

Gangguan Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) adalah keadaan yang seringkali terjadi setelah stroke. Gangguan BAB membuat pasien merasa tidak nyaman. Hal ini bisa terjadi akibat kerusakan bagain otak yang mengontrol BAB, namun bisa juga karena perubahan pola makan, efek dari obat yang dikonsumsi, dan kurangnya gerak akibat kelemahan otot setelah stroke. Sedangkan gangguan BAK biasanya berupa ketidakmampuan mengontrol kemih atau mengompol.

 

Gangguan Stamina

Mungkin anda merasakan mudah lelah setelah stroke, anda tidak bisa senantiasa aktif dalam waktu lama. Perubahan fisik membutuhkan energi melebihi biasaanya. Kesulitan berjalan dan melakukan aktifitas sehari-hari membutuhkan energi yang besar.

Beberapaa hari hingga beberapa minggu anda akan dirawat di rumah sakit, dalam kondisi tertentu, menurut pertimbangan medis anda mungkin tidak dijinkan untuk banyak bergerak. Inaktifitas akibat bed rest dan kelemahan dapat menurunkan kerja jantung, sehingga anda menjadi mudah lelah. Keadaan ini akan membaik seiring dengan banyaknya aktifitas yang anda lakukan.

 

Dampak Perubahan Kepribadian

Setelah stroke, beberapa orang dapat mengalami perubahan kepribadian. Perubahan kepribadian bisa berupa menarik diri dari lingkungan, menjadi tertutup, enggan bersosialisasi, mudah marah. Bahkan pada beberapa orang dapat mengalami perubahan kepribadian drastis dan benar-benar berbeda dari sebelumnya,

Misalnya dari orang yang pendiam menjadi agresif. Kerusakan pada otak akibat stroke dapat mengakibatkan penderita stroke tidak mampu menahan atau mengontrol untuk mengatakan apa yang ia pikirkan. Perubahan kepribadian ini kadangkala tidak disadari oleh penderita stroke, disinilah peran besar keluarga untuk memahami.

 

 

Posting Komentar untuk "Akibat Stroke Secara Umum. Apa Saja ?"